Skip to main content

Destinasi Wisata Yang Ada di Propinsi Jambi

Taman Rimba

Di Jambi, terdapat versi Taman Mini yang dikenal sebagai Taman Rimba. Tempat ini menjadi destinasi wisata terkemuka di Jambi.

Taman Rimba memiliki luas 10 hektar dan menampilkan koleksi hewan langka yang endemik di Provinsi Jambi yang dilestarikan dengan baik. Selain itu, taman ini juga memiliki rumah adat dari setiap daerah atau kabupaten di Provinsi Jambi. Lokasinya berada di Jl. Sunaryo, Kecamatan Jambi Selatan, hanya 7 km dari pusat kota dan 500 m dari Bandara Sultan Taha.

Tanggo Rajo


Tanggo Rajo adalah tempat wisata yang menawarkan pemandangan indah Sungai Batanghari, sungai terpanjang di Pulau Sumatera. Selain menikmati panorama Sungai Batanghari dan matahari terbenam, pengunjung juga dapat menikmati beragam kuliner yang dijual di warung tenda yang berada di sekitar tempat ini.

Tanggo Rajo terletak di kawasan depan Rumah Dinas Gubernur Jambi, Jl. Sultan Taha, Kecamatan Pasar Jambi. Tempat ini sering menjadi destinasi rekreasi bagi keluarga.

Candi Muaro Jambi,

sebuah tempat wisata bersejarah di Jambi, terletak di Kecamatan Muaro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, sekitar 26 km dari pusat kota Jambi. Candi ini dianggap sebagai salah satu peninggalan masa Hindu-Buddha dan merupakan candi terluas di Asia Tenggara. Dengan luas mencapai 12 kilometer persegi, Candi Muaro Jambi memiliki ukuran delapan kali lebih besar dari Jawa Tengah, tepatnya candi borobudur di magelang

Museum Negeri Jambi

Museum ini didirikan dalam bentuk yang menyerupai Rumah Kajang Lako, sebuah rumah adat khas Jambi. Di museum ini, pengunjung dapat menemukan berbagai koleksi benda bersejarah dan seni budaya Jambi yang bernilai, yang meliputi peralatan berburu, anyaman khas Jambi, batik tenun dengan motif bunga yang khas, serta hewan-hewan yang diawetkan. Tempat wisata sejarah ini terletak di Jalan Urip Sumoharjo Nomor 1, Jambi.


Taman Makam Raja-Raja

Taman Makam Raja-Raja adalah tempat pemakaman yang di dalamnya terdapat makam Sultan Mahmud Mahidin dan istrinya R. Isah. Sultan Mahmud Mahidin memerintah Kesultanan Jambi antara tahun 1821 hingga 1826.

Selain itu, kompleks pemakaman ini juga mencakup makam Raden Muhammad Tahir, atau yang sering disebut sebagai Raden Mattaher. Raden Mattaher dikenal sebagai salah satu pejuang yang melawan penjajah Belanda. Ia merupakan penerus perjuangan Sultan Thaha Syaifudin, yang merupakan salah satu sultan terkenal di Jambi.

Lokasi Taman Makam Raja-Raja terletak di Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Legok, Kota Jambi.

Comments

Popular posts from this blog

Tari Sekapur Sirih

Tari Sekapur Sirih merupakan kesenian tari yang biasanya di pertunjukkan untuk penyambutan tamu – tamu besar . Tarian sekapur sirih berasal dari Provinsi Jambi dan Riau. Tarian ini diciptakan oleh  Firdaus Chatab pada tahun 1962 . Pada  tahun 1967 tarian ini ditata ulang oleh OK Hendri BBA . Tari ini mendeskripsikan perasaan lapang dan terbuka yang dimiliki orang-orang Jambi terhadap tamu yang berkunjung ke daerah mereka. Penari Dan Gerakan Dalam Tarian Jumlah penari dalam tarian ini berjumlah 9 orang penari perempuan dan 3 orang penari laki-laki. Di antara dua belas penari tersebut satu orang bertugas memegang payung, dua orang pengawal, dan sisanya menari. Gerakan melenggang, sembah tinggi, merentang kepak, berhias (memasang cincin, gelang, anting, serta bedak gincu dan calak), gerakan putar setengah, putar penuh menjadi bagian dari tarian ini. Gerakan tersebut dilakukan dalam posisi level rendah dan sedang sedangkan pola lantai yang dimainkan disesuaikan dengan keb

BATIK JAMBI ( Motif Tumpuk Manggis )

  Motif Tumpuk Manggis Batik Jambi tidak kalah dengan batik yang berasal dari daerah lain di indonesia, selain memiliki ciri yang khas, motif  batik  Tumpuk Manggis memiliki arti tersendiri yaitu melukiskan penampang buah manggis yang terbelah pada bagian tengahnya, menampakkan kulit luar, daging kulit, dan isi buah secara keseluruhan. Ilustrasi ini bermakna kebaikan budi pekerti, kehalusan akhlak, dan kebaikan hati tak dapat dilihat dari kulit luarnya saja. kebudayaan itu adalah warisan leluhur yang wajib kita lestarikan, jadi buat para pembaca semoga informasi yang menarik ini dapat menambah pengetahuan tentang kebudayaan yang ada di indonesia.

Benteng Muara Tembesi

hari ini kita kembali ke daerah tembesi jambi, berada di kabupaten batang hari terletak 22 kilometer dari kota kabupaten atau 85 kilometer dari kota jambi. Tak sulit sulit untuk mencapai ke daerah ini kita tinggal mengikuti alur jalan lintas sumatra propinsi jambi. di sinilah banyak terdapat bukti bukti sejarah kolonial belanda yang berada di daerah jambi pada tahun penjajahan dulu. sayang para pelaku sejarah sulit sekali ditemukan. Adalah Benteng Permukiman Kolonial Belanda. menurut warga akhir Mei lalu menceritakan, bahwa awalnya benteng ini didirikan sebagai tempat kediaman dan  perkantoran  penjajah Belanda. Setelah kemerdekaan benteng ini menjadi asrama Tentara Keamanan Rakyat (sekarang TNI).  Peninggalan Belanda yang masih layak huni itusekarang ditempati warga. Sisanya menjadi saksi bisu sejarah yang tak terawat, tergerus usia. Kayu-kayu yang digunakan untuk membuat rumah tersebut berasal dari pohon tembesu dan bulian, dua jenis pohon khas kabupaten Batanghari. Tak