Skip to main content

TOS



TOS
Terms of Service

Terimakasih Atas Kunjungan Anda,

Jambiindo  adalah media blog yang membahas tentang Jambi , info menarik, dan seputar kuliner khas Indonesia. Artikel yang dimuat di blog ini dituliskan berdasarkan pengalaman, pengetahuan, dan opini dari penulis. Beberapa artikel mungkin ditulis ulang dari sumber lain dengan  bahasa yang berbeda.

Dengan mengungjungi blog jambiindo, berarti Anda setuju dengan ketentuan berikut ini:

    Anda setuju tidak menyalin artikel yang ada di dalam blog Jambiindo tanpa seijin dari pemilik blog ini.

    Konten gambar yang ada di jambiindo  adalah gambar yang bebas dimodifikasi. Jika Anda menemukan gambar milik Anda yang memiliki hak cipta dan dimuat di blog ini tanpa ijin, mohon menghubungi kami melalui halaman kontak, dengan senang hati kami akan menghapusnya.

    Anda setuju untuk tidak melakukan tindakan yang mengganggu kenyamanan, misalnya memberikan komentar SPAM, dan tindakan lainnya yang dapat mengganggu kenyamanan Jambiindo dan pembacanya.
    Anda setuju untuk tidak melakukan klik iklan yang ada di blog Jambiindo secara berulang-ulang.

Pelanggaran

Jika terdapat pelanggaran TOS yang dilakukan oleh pengunjung Blog Jambiindo, maka kami sebagai pemilik blog berhak melakukan berbagai tindakan yang memang diperlukan, misalnya menghapus komentar SPAM, memblok IP komputer, atau tindakan lainnya.

Comments

  1. The best Casino site 2021 - Lucky Club Live
    casino site 2020. We have luckyclub an extensive selection of slots and other exciting casino games for you to enjoy in your browser, including slots. Our

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Tari Sekapur Sirih

Tari Sekapur Sirih merupakan kesenian tari yang biasanya di pertunjukkan untuk penyambutan tamu – tamu besar . Tarian sekapur sirih berasal dari Provinsi Jambi dan Riau. Tarian ini diciptakan oleh  Firdaus Chatab pada tahun 1962 . Pada  tahun 1967 tarian ini ditata ulang oleh OK Hendri BBA . Tari ini mendeskripsikan perasaan lapang dan terbuka yang dimiliki orang-orang Jambi terhadap tamu yang berkunjung ke daerah mereka. Penari Dan Gerakan Dalam Tarian Jumlah penari dalam tarian ini berjumlah 9 orang penari perempuan dan 3 orang penari laki-laki. Di antara dua belas penari tersebut satu orang bertugas memegang payung, dua orang pengawal, dan sisanya menari. Gerakan melenggang, sembah tinggi, merentang kepak, berhias (memasang cincin, gelang, anting, serta bedak gincu dan calak), gerakan putar setengah, putar penuh menjadi bagian dari tarian ini. Gerakan tersebut dilakukan dalam posisi level rendah dan sedang sedangkan pola lantai yang dimainkan disesuaikan dengan keb

BATIK JAMBI ( Motif Tumpuk Manggis )

  Motif Tumpuk Manggis Batik Jambi tidak kalah dengan batik yang berasal dari daerah lain di indonesia, selain memiliki ciri yang khas, motif  batik  Tumpuk Manggis memiliki arti tersendiri yaitu melukiskan penampang buah manggis yang terbelah pada bagian tengahnya, menampakkan kulit luar, daging kulit, dan isi buah secara keseluruhan. Ilustrasi ini bermakna kebaikan budi pekerti, kehalusan akhlak, dan kebaikan hati tak dapat dilihat dari kulit luarnya saja. kebudayaan itu adalah warisan leluhur yang wajib kita lestarikan, jadi buat para pembaca semoga informasi yang menarik ini dapat menambah pengetahuan tentang kebudayaan yang ada di indonesia.

Benteng Muara Tembesi

hari ini kita kembali ke daerah tembesi jambi, berada di kabupaten batang hari terletak 22 kilometer dari kota kabupaten atau 85 kilometer dari kota jambi. Tak sulit sulit untuk mencapai ke daerah ini kita tinggal mengikuti alur jalan lintas sumatra propinsi jambi. di sinilah banyak terdapat bukti bukti sejarah kolonial belanda yang berada di daerah jambi pada tahun penjajahan dulu. sayang para pelaku sejarah sulit sekali ditemukan. Adalah Benteng Permukiman Kolonial Belanda. menurut warga akhir Mei lalu menceritakan, bahwa awalnya benteng ini didirikan sebagai tempat kediaman dan  perkantoran  penjajah Belanda. Setelah kemerdekaan benteng ini menjadi asrama Tentara Keamanan Rakyat (sekarang TNI).  Peninggalan Belanda yang masih layak huni itusekarang ditempati warga. Sisanya menjadi saksi bisu sejarah yang tak terawat, tergerus usia. Kayu-kayu yang digunakan untuk membuat rumah tersebut berasal dari pohon tembesu dan bulian, dua jenis pohon khas kabupaten Batanghari. Tak